Lazada Philippines

Tuesday, July 21, 2015

Tips Mengatasi Anak yang Hyperaktif

Sebelum mengetahui tips mengatasi anak hyperaktif, tentu kita harus lebih dahulu memahami apa yang di maksud dengan perilaku anak hyperaktif. Kita harus membedakan antara Destruktif (aktif yang nakal dan merusak) dengan Hyperaktif (terlalu banyak bergerak dan tidak bisa diam). Jika anak destruktif, usil, nakal, sambil menjatuhkan barang-barang yang ada disekelilingnya maka itu ada masalah dengan hatinya. menurut Ir. Jarot Wijanarko, seseorang yang pakar dibidang psikologi anak dan rumah tangga, beliau sering menjumpai bahwa anak nakal, usil biasanya anak yang memerlukan perhatian dan kasih sayang. salah satu terainya yaitu dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih.

                                                           sumber gambar: blog.yasabe.com

Beliau juga menjumpai bahwa anak nakal, karena tidak dididik. Orang tuanya membiarkan saja apa yang diperbuat oleh anak-anaknya, sehingga anaknya tidak tahu aturan dan menjadi liar. Anak semacam ini harus dididik, diberi peraturan dan diajar apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Jika dia melanggar maka bisa didisiplinkan (diajar/dihukum) dan jika melakukan yang positif harus di berikan rewards ( hadiah berupa barang atau pujian )

Untuk anak usia 4-6 tahun sangat aktif, nggak bisa diam, lari sana sini, itu wajar saja, justru kalau diam itu yang aneh dan tidak wajar. Mereka perlu banyak bergerak untuk pertumbuhannya. Terapinya yaitu Orang tuanya harus bersikap Sabar. Tunggu hingga anak berusia 6-7 tahun, Jika tidak berkurang aktivitas geraknya maka memang anak tersebut tergolong Hyperaktif.

Berikut Tips mengatasi Anak Hyperaktif sebagai berikut:

#1. Salurkan Energinya, mulai kurangi tidur siang dan akhirnya letih tanpa tidur siang
#2. Olahraga Renang setiap hari akan sangat menolong, karena renang akan membuat anak tersebut belajar bergerak sesuai peraturan tertentu bukan gerakan liar.
#3. Diet Makanan tertentu seperti Coklat dan Hindari Snack anak-anak yang banyak mengandung menyedap rasa ( MSG), pewarna dan pengawet. Beberapa kasus anak hyperaktif yang orangtanya mencoba dengan diet ini yang akhirnya hyperaktifnya berkurang.

Demikian tips yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.


sumber: Mendidik anak dengan hati , Ir. Jarot Wijanarko









No comments:

Post a Comment

Copyright©2015 InfoTipsMedia - Designed ByBlogger Templates